Kota Samarinda sebagai ibukota Propinsi Kalimantan Timur merupakan wilayah daratan yang dibelah oleh sungai Mahakam sehingga terbagi menjadi dua wilayah, yakni wilayah seberang (Selatan) dan wilayah kota (Utara).
Pelabuhan Umum Samarinda terletak di wilayah kota Samarinda (0o 30’ 25” S, 117o 24’ 16 T) kurang lebih 37 mil laut dari muara sungai.Pelabuhan Umum Samarinda saat ini kondisinya sudah sangat padat dan kekurangan lahan pengembangan sehingga perlu tempat untuk dapat menampung kegiatan bongkar muat barang yang terus meningkat dari tahun ke tahun, khususnya terminal peti kemas. Sejalan dengan RTRW Kota Samarinda tahun 2002 antara lain adalah pengembangan Palaran sebagai kota baru untuk kawasan industri dan dibangunnya Jembatan Mahkota II untuk pengembangan pembangunan di wilayah seberang Samarinda dengan ketinggian bebas hanya 25 meter diatas HWS sehingga kapal berukuran besar dari muara sungai tidak dapat bersandar di dermaga Samarinda yang ada saat ini, Pemerintah Kota Samarinda menyediakan lahan seluas ± 46 Ha untuk menampung pengadaan fasilitas terminal peti kemas yang sudah mendesak kebutuhannya dan selain itu dapat menampung pengembangan terminal barang umum / general cargo dan terminal penumpang.
Lokasi lahan terletak di Palaran ± 4 mil laut ke arah muara di seberang sungai dari Pelabuhan Samarinda yang ada saat ini (lihat Gambar).
Rencana induk untuk pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Palaran ini disiapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda dengan bantuan Konsultan (P.T. Diagram Triproporsi) dengan mengkaji hasil studi yang ada yakni Studi pengembangan Pelabuhan Samarinda bersamaan dengan study pengembangan pelabuhan sungai lainnya di Indonesia pada tahun 2001-2002 oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan penyesuaian Rencana Pemerintah Kota Samarinda, serta menganalisa kembali berdasarkan data terbaru (s/d 2003).
Rencana Tahapan Pembangunan
Rencana Tahap pembangunan dibagi menjadi 3 (tiga) tahap :
- Tahap I – Pengembangan Jangka Pendek (Periode Tahun 2006 – 2010)
- Tahap II – Pengembangan Jangka Menengah (Periode Tahun 2011-2022)
- Tahap III – Pengembangan Jangka Panjang (Periode Tahun 2023-2030)
- Pengembangan Jangka Panjang Kawasan Penunjang Pelabuhan / Back Up Area (Periode
Tahun 2023 s/d Tahun 2030)
Program pada periode ini akan merupakan pengembangan dalam rangka menunjang
kegiatan pelabuhan dengan menyiapkan lahan sebagai kawasan pergudangan, industri, dan
kawasan perdagangan sampai dengan tahun 2030.